You're always there for me. I Love U.

Thursday, April 23, 2015

Mengapa Saya Berhenti Ikut Pramuka

Pertama kali kenal pramuka dulu pas SD (kalau tidak salah baru naik ke kelas 6). Hari itu lumayan malu, karena pengalaman pertama itu kami dalam satu kelompok sama sekali belum punya attribut dan peralatan pramuka tiba-tiba saja disuruh ikut 'kemah' di Sanggar (Desa Teluk Keramat). Pengalaman itu ternyata tidak membuat saya kemudian berhenti untuk ikut dalam kegiatan pramuka, dimana ketika SMP pun saya masih melanjutkan ikut kegiatan ini.

Pengalaman selanjutnya yang paling saya ingat adalah ketika ikut perkemahan di "Kembayat". Satu dari sekian kegiatannya adalah mendaki bukit Piantus. Di sanya boleh dikatakan juga sekalian melihat-lihat alam raya sambil menambah pengalaman. Dalam banyak hal, kegiatan tersebut lumayan menyenangkan.

Sekian waktu berlalu, saya hilang semangat. Bahkan ketika SMK saya sudah tidak berminat sama sekali untuk ikut pramuka. Entahlah, saya benar-benar tidak tertarik lagi kala itu. Satu hal yang selalu mengganjal di hati saya ketika ikut kegiatan pramuka adalah panggilan "Kak" untuk siapa saja yang akan saya sapa yang umurnya lebih tua dari saya (bahkan untuk mereka yang seusia kakek-kakek sekalipun). Panggilan yang tidak mengena ini benar-benar tidak sesuai dengan 'norma' yang saya pegang. Saya 'respek' terhadap orang-orang yang lebih tua dengan menyapa mereka dengan panggilan "abang/bang" untuk pria yang umurnya tidak terpaut jauh dari saya. Sedangkan untuk pria yang sudah layak dipanggil "pak", saya tidak sanggup memanggil/menyapa mereka dengan "Kak".

Simple saja rupanya, hanya soal nyaman atau tidaknya di hati kecil saya. Barangkali karena saya sudah terbiasa melakukan sesuatu 'harus' sesuai dengan norma yang saya pegang.

No comments:

Post a Comment